Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

5 Pendekatan Menangani Perbedaan Pendapat

Perbedaan erat hubungannya dengan negativisme, perpecahan, dan bahkan peperangan. Tanpa adanya perbedaan, manusia akan terus berada pada titik status quo. Secara teoretis, manusia merupakan makhluk yang dinamis dan karenanya manusia tidak menyukai kondisi status quo.
Manusia membutuhkan perbedaan, meskipun risiko timbulnya perpecahan tak dapat dielakkan, karena perbedaan membawa manusia keluar dari status quo. Maka yang harus dikuasai adalah bagaimana mengelola perbedaan yang ada menjadi sesuatu yang indah dan bukan pemula perpecahan.
Perbedaan dalam opini, solusi, sudut pandang, dsb mewarnai kehidupan antar pribadi kita sehari-hari, baik dengan teman, pasangan, orang tua, dan orang-orang lain di sekitar kita. Perbedaan tersebut kemudian memicu hadirnya konflik antar pribadi.
Ada yang cenderung diam dan membiarkan dirinya kalah dalam adu pendapatnya ada pula yang berjuang mati-matian demi kemenangan pendapatnya. Bagaimana dengan Anda? Kita seharusnya mengetahui dan menguasai diri sendiri sebelum berinteraksi dengan orang lain.
Kenalilah tipe pendekatan penanganan konflik Anda dan pelajarilah bagaimana Anda harus menangani konflik tersebut dengan memosisikan diri di ”atas sepatu yang sama dengan” lawan bicara Anda. Ada 5 pendekatan penanganan konflik, ketahuilah pendekatan apa yang biasanya Anda lakukan dan bagaimana seharusnya Anda memosisikan diri dalam situasi perbedaan opini yang menyebabkan konflik/adu argumentasi :

a. Kolaboratif (menang - menang)


Keterbukaan sangatlah penting. Mengomunikasikan segala hal akan membantu tercapainya solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Pendekatan kolaboratif ini merupakan win-win solution yang memenangkan pendapat kedua belah pihak. Pendekatan ini dapat mempermudah eskalasi hubungan antar pribadi kita.

b. Memaksakan (menang - kalah)

Terkadang masalah yang diperdebatkan begitu penting sehingga Anda tak ada kompromi untuk kebenaran pendapat Anda. Pendapat lawan, yang merupakan oposisi dari pendapat Anda, menjadi tidak mudah diterima. Karenanya Anda memosisikan diri sebagai pemenang dan lawan bicara sebagai pihak yang salah dan kalah. Berhati-hatilah, pihak yang kalah memiliki cara tersendiri dalam membalas dendam.

c. Menghindari (kalah - kalah)

Pada wacana yang dianggap tidak begitu penting, kecenderungan untuk menghindari konflik akan lebih tinggi. Untuk apa meributkan hal yang tidak penting? Begitu kira-kira. Dalam pendekatan ini, solusi tidak diserahkan pada kuasa tangan manusia namun pada takdir. 

d. Mengakomodasi (kalah - menang)


Terkadang menyerah dan membiarkan lawan bicara memiliki caranya sendiri juga bertindak seolah semuanya baik-baik saja dilakukan dengan upaya perdamaian. Pertimbangan atas keinginan dan harapan lawan bicara atas pendapat yang diutarakannya diutamakan. Anda harus menanggung sakit di dalam hati karena menahan pendapat Anda. Tindakan ini sering dilakukan dengan alasan hubungan antar pribadi dengan lawan bicara lebih Anda utamakan dan dianggap lebih penting daripada masalah yang diperdebatkan, sehingga mengakomodasi pendapat lawan bicara dengan mengalah pun diupayakan. 

e. Kompromi

Pendekatan ini didasari dengan pemisahan perbedaan pendapat yang ada. Hampir mirip dengan pendekatan kolaboratif, namun dengan berkompromi tidak ada satu belah pihak pun yang sepenuhnya menang atau sepenuhnya kalah. Kompromi adalah cara yang paling aman dalam menjalani sebuah hubungan.

Posting Komentar untuk "5 Pendekatan Menangani Perbedaan Pendapat"