Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pernikahan Dibawah Umur : Dampak


Dengan marak terjadinya pernikahan di bawah umur yang telah menjadi masalah disekolah-sekolah pedesaan. Rata-rata pemicunya adalah karna perilaku pacaran yang beresiko, kurangnya motivasi belajar, dan kurangnya pengawasan orang tua. Padahal ketika terjadinya pernikahan dini, maka pihak perempuanlah yang paling banyak dirugikan. Peristiwa ini dapat mengorbankan perkembangan fisik dan mental anak perempuan ini. Hamil di usia yang sangat muda dan terhentinya pendidikan membuat kelangsungan karir terhenti. Selain itu pernikahan dini meningkatkan resiko kekerasan dalam rumahtangga dan penelantaran keluarga.Berikut adalah beberapa dampak dari pernikahan di bawah umur.

1. Dampak Terhambatnya Pendidikan

Pernikahan dibawah umur menyebabkan anak putus sekolah dan siswa tidak dapat mengembangkan dirinya. Pada akhirnya membuat kehidupan anak menjadi berantakan, tidak teratur, kehilangan masadepan, dan terhambatnya kesempatan untuk meraih pendidikan yang tinggi.

2. Memicu Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)

Pernikahan pada anak dapat berdampak buruk pada kelangsungan rumahtangganya, salahsatunya adalah kekerasan dalam rumah tangga. Ketika anak belum mencapai kedewasaan yang yang cukup dan emosional yang matang, maka yang terjadi adalah bentrok ego dari masing-masing individu, emosi yang belum stabil membuatnya cekcok, emosi yang meledak-ledak ketika menghadapi masalah rumahtangganya kelak, sehingga besar kemungkinan kekerasan dalam rumah tangga bisa terjadi. Apabila kekerasan dalam rumah tangga terus dibiarkan maka akan membahayakan kesehatan mental dan fisik yang cukup fatal.

3. Resiko Penelantaran

Selain dari kekerasan dalam rumah tangga, perkawinan di bawah umur juga dapat berdampak buruk pada hubungan suami istri. Emosi yang belum matang dan finansial yang belum siap, tuntutan hidup yang terus menumpuk dapat dapat menyebabkan istri terlantar.

4. Kesehatan Fisik, Seksual, dan Reproduksi

Kehamilan diusia muda meningkatkan resiko kesehatan pada ibu dan anak. Ini dikarnakan usia yang masih muda belum siap untuk hamil dan melahirkan, karna pada umumnya wanita usia 12-20 tubuh dan organ reproduksinya sedang dalam masa pertumbuhan dan berkembang. Biasanya kondisi yang muncul akibat hamil dan melahirkan diusia muda yaitu:

  • Tekanan darah tinggi dan kemungkinan mengalami preeklampsia hingga kerusakan organ lain.
  • Anemia, kurangnya zat besi dan menyebabkan resiko bayi lahir prematur.
  • Kelahiran Prematur dan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) menyebabkan bayi mengalami gangguan pernapasan, pencernaan, penglihatan, kognitif, dan masalah lainnya.
  • Ibu Meninggal Saat Melahirkan. Wanita dibawah usia 18 tahun yang hamil dan melahirkan berisiko mengalami kematian saat persalinan. Ini karena tubuhnya belum matang dan siap secara fisik saat melahirkan.

5. Kesehatan Psikologis yang berujung kematian

Pernikahan dibawah umur dapat mempengaruhi kesehatan mental. Mulai dari emosi yang tiak stabil, tidak bisa mengurus dan menerima diri sendiri, harus menjalani peranan orangtua sebelum waktunya, masalah keuangan dalam keluarga, dan lainnya. Tekanan-tekanan ini akan dapat menyebabkan stress, depresi, bahkan berujung bunuh diri.

Selanjutnya...

Posting Komentar untuk "Pernikahan Dibawah Umur : Dampak"